Frasa, Klausa, Nomina, Verba
(Menganalisis kebahasaan Teks Laporan Observasi)
Bahasa berperan penting dalam kehidupan. Hakikatnya bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa kita akan terkendala dalam melakukan interaksi sosial.
Namun apakah bahasa yang kita gunakan setiap hari sudah sesuai KBBI atau PUEBI? Jawabannya adalah tidak. penggunaan bahasa baku sering kita pakai tatkala kita mau menulis laporan hasil observasi, esai, artikel, dan sejenisnya.
Setiap teks memiliki ciri kebahasaan yang berbeda-beda tergantung jenis teks yang akan kita tulis. Bagaimana dengan unsur kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi?
Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi, kita dapat menganalisis unsur-unsur kebahasaannya terlebih dahulu sebagai berikut:
1. Frasa
Frasa merupakan jenis kata dan kelompok kata yang dominan digunakan dalam penyusunan teks hasil observasi. Frasa sendiri terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki fungsi gramatikal (sesuai dengan tata bahasa) dan tidak memiliki predikat. Agar lebih paham, mari kita perhatikan contoh frasa berikut ini.
Contoh frasa:
- Ibu dan Bi Ina
- sedang memasak
- nasi goreng
- di dapur
Dalam kalimat tersebut ada 4 frasa yaitu:
- Ibu dan Bi Ina (yang berkedudukan sebagai subjek) merupakan frasa ke-1
- Sedang memasak (yang berkedudukan sebagai predikat) merupakan frasa ke-2
- Nasi goreng (yang berkedudukan sebagai Objek) merupakan frasa ke-3
- Di dapur (yang berkedudukan sebagai keterangan tempat) merupakan frasa ke-4
Ke empat frasa di atas mempunyai makna atau arti, namun tidak bisa dikatakan kalimat karena tidak memiliki subjek dan predikat yang saling terkait.
Namun, jika kita gabung menjadi satu Ibu Dan Bi Ina sedang memasak nasi goreng di dapur, maka gabungan keempat frasa tadi akan membentuk suatu kalimat.
Frasa sering kita jumpai dalam penulisan judul buku. Contoh: Sekolah Puisi (judul buku yang berisi materi siswa dan guru Ruang Sekolah tentang puisi, melalui kegiatan kelas online).
Sampai di sini bisa dipahami, kan?
2. Klausa
Setelah kita pelajari frasa, mari kita mengenal klausa. Frasa tentu berbeda dengan klausa.
Sebab klausa merupakan susunan kata yang memiliki unsur predikat yang mana predikat tersebut saling terkait dengan subjek.
Klausa ini juga terdiri dari dua kata atau lebih dan memiliki fungsi gramatikal (sesuai susunan tata bahasa).
Contohnya;
- Ibu memasak (kata di samping merupakan contoh dari klausa, sebab mengandung predikat (memasak) dan predikat tersebut saling terkait dengan subjek ‘Ibu’).
- Ayah duduk (kata di samping merupakan contoh dari klausa, sebab mengandung predikat (duduk) dan predikat tersebut saling terkait dengan subjek ‘Ayah’).
- Wanita tua (kata di samping merupakan contoh dari frasa, sebab tidak mengandung predikat, hanya ada dua kata yang berfungsi sebagai subjek).
Sampai di sini, sudah paham kan?
Perlu diketahui frasa dan klausa memiliki unsur penting dalam terbentuknya suatu kalimat. Contoh jika kita gabung antara klausa dan frasa; Kakak ipar (frasa), ibu memasak (klausa), jika kita gabung akan menjadi “Kakak ipar dan ibu memasak.” keduanya bisa membentuk suatu kalimat.
Klausa bisa kita bentuk dari unsur frasa contoh: Kak Ari berlari kencang, (Kak Ari berfungsi sebagai frasa 1, berlari kencang sebagai frasa 2). Sedangkan frasa tidak bisa dibentuk dari unsur klausa. Namun, keduanya memiliki kedudukan penting dalam terbentuknya suatu kalimat.
Lalu, apa perbedaan antara kalimat dan klausa?
Mari kita cermati contoh berikut ini.
- Ibu memasak di dapur (klausa)
- Ibu memasak di dapur. (kalimat)
- Kamu bisa diam (klausa)
- Kamu bisa diam? (kalimat)
Coba perhatikan susunan kata di atas. Apa yang membedakan keduanya?
Pada susunan kata yang pertama dan tiga tidak ada tanda baca, sedangkan yang kedua dan keempat ada.
Jadi, untuk memudahkan kita dalam membedakan antara klausa dan kalimat adalah, adanya tanda baca dalam susunan kata.
3. Verba
Verba menurut KBBI memiliki arti; kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja. Pada umumnya verba dapat diartikan sebagai kata kerja. Contoh; makan (verba), tidur, berjalan, berlari, dan lain sebagainya.
4. Nomina
Nomina biasa dikenal dengan kata benda. Sebuah kata yang sering dijadikan objek dalam suatu kalimat. Dan nomina ini tidak bisa disandingkan dengan kata tidak.
Contoh; rumah, sekolah, tas, bangku, buku dan sejenisnya.
Coba kita sekarang gabungkan dengan kata tidak, akan menjadi frasa berikut ini; tidak rumah, tidak sekolah, tidak tas, tidak baku, tidak buku, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu nomina atau kata benda ini tidak bisa disandingkan dengan kata tidak.
Pasuruan, 12 Juli 2021
(Rosyidatul Auliya. KLS X MA DARUL ULUM Karangpandan)
You must be logged in to post a comment.