Kumpulan materi cara membuat puisi akrostik nama 2022 dengan mudah dan sangat simpel.
Dapatkan bahan bejalan cara membuat puisi akrostik nama 2022 secara lengkap dan terbaru.
Adapun materi cara membuat puisi akrostik nama 2022 sudah tersedia secara lengkap.
Anda cukup mengikuti materi puisi akrostik nama yang sudah disediakan di sini.
Baca Juga: Imajinasi dalam Diksi
Oleh karenanya, penulis yang mempelajari puisi akrostik ini, selain membutuhkan ketelitian diksi yang membuat suatu kesempurnaan sebuah kalimat dan berkesinambungan antara kalimat sebelum dan sesudahnya.
A. Pengertian Puisi Akrostik
Akrostik menurut KBBI adalah syair atau puisi yang dibentuk dari rangkaian huruf yang mengawali atau mengakhiri setiap barisnya.
Sementara Akrostik menurut Sastra Indonesia, bahwa kata Akrostik berasal dari bahasa Prancis; acrostiche dan Yunani; akrostichis yang artinya adalah sebuah sajak (kata lain dari puisi), yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata, apabila dibaca secara vertikal (dari atas ke bawah).
Baca Juga: Cara Memilih Judul Puisi Menggugah Pembaca dan Selalu Dicari
Maka kesimpulannya bahwa Puisi Akrostik adalah puisi yang berisi dari penjabaran atau penguraian setiap huruf dalam judul puisi tersebut.
Contohnya :
BUNGA
B....
U...
N...
G..
A..
Artinya, bahwa isi puisi dari puisi BUNGA adalah tiap larik maupun baitnya berawalan dari huruf-huruf yang ada pada judul puisi tersebut.
Adapun beberapa jenis puisi akrostik sebagai berikut:
1. Akrostik (Kata)
Akrostik kata adalah puisi yang berisi hanya satu kata, mengembangkan huruf menjadi kata.
Contoh: HUJAN
Harapan
Untuk
Janapada
Asa
Nestapa
Baca Juga: Diksi Ketika Berpuisi
2. Akrostik (Larik)
Akrostik larik adalah puisi yang menguraikan huruf menjadi larik-larik.
Contoh: LUKA
Luapan amarah padam seketika
Untaian rindu tak jua sirna
Kering bak kemarau lama
Angan yang hilang oleh luka yang berulang
3. Akrostik (Bait)
Akrostik bait adalah puisi yang menguraikan huruf pada judul puisi menjadi bait.
Contoh : DENDAM
Derai deras hujan, tak mampu lagi meredam amarah, ataupun membiasakan asa yang kau abaikan dengan sengaja
Engkau datang dan pergi berulang kali bahkan mungkin tak terhitung oleh jari
Namun, bukan lagi tentang menanti ataupun menunggu waktu yang berbalik hati
Derita ini sudah tak bisa aku tepis hanya karena cinta yang terus tak bertepi
Angan sudah tak mungkin kuperjuangkan lagi dalam setiap lantunan do’a berbait
Mencintaimu, kuibaratkan bara api yang mampu menyala dan menimbulkan api
Baca Juga: Pengantar Ilmu Puisi
4. Double Akrostik
Double Akrostik adalah puisi yang awal dan akhir larik dengan huruf yang sama.
Contoh : AKU
Andai semua rasa
Kupegeng erat tangan retak
Untukmu akan selalu kupersembahkan rindu
5. Akrostik (Terbalik)
Akrostik Terbalik adalah puisi yang menguraikan huruf dari judul puisi dengan posisi terbalik (dari bawah ke atas)
Contoh: MALU ( ULAM )
Untukmu yang berjubah merah
Lantunan merdu di setiap makna yang berayat
Aku menaruh asa
Menunggu waktu menuju celah yang tak akan terbelah
Baca Juga: 7 Cara Memilih Diksi dalam Puisi yang Bagus dan Efektif
6. Akrostik Tengah
Akrostik Tengah adalah puisi yang penguraiaan Akrostiknya berada di tengah dengan ditandai tanda kurung, dengan bermaksud pembaca dapat mengenali Akrostinya.
Contoh: AIR
Biarkan saja (a) ir mengalir sesuai tekanannya
Biarkan saja genangan itu hasil dari (i) lustrasi
Karena (r) indu tak selalu berujung pada mahligai sukma yang bersimpul.
B. Cara Membuat Puisi Akrostik
1. Tentukan Nama atau Kata Dijadikan Akrostik
Kata yang kita pilih sebagai huruf pertama dari tiap baris akan menentukan panjangnya puisi akrostik. Jadi, pilihlah kata yang sesuai dengan panjang puisi yang ingin ditulis.
2. Susun Kata Secara Vertikal
Setiap baris harus dimulai dengan huruf dari kata dipilih. Kita harus selalu memulai dengan menuliskan kata tersebut. Dengan demikian, kita bisa membayangkan puisi dan mulai mengantisipasi baris-baris yang akan menyatu, dan pada umumnya kata pertama ditulis dengan menggunakan huruf kapital agar mudah dipahami dan dimengerti.
3. Isi Baris Setiap Huruf Telah Disusun Vertikal
Tulis saja apa hal yang paling menarik yang tercetus dalam pikiran kita, yang dimulai dengan salah satu dari huruf yang sudah pilih.
4. Cari Diksi yang Tepat Mengembangkan Kata
Jika kata yang ingin ditulis terlalu panjang atau pendek, cobalah buka tesaurus untuk mencari sinonim kata. Misalkan, jika kata “ cinta” terlalu singkat, bisa mencoba “sayang”, “persahabatan” “kekaguman”, “kesetiaan” dan sebagainya.
5. Fokus pada Panca Indera
Pelibatan panca indera adalah penggunaan bahasa yang berakar dari kelima indra yakni indra penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap dan penciuman. Pembaca kita bisa memahami konsep abstrak seperti “ cinta” atau “harapan” dengan lebih baik jika mereka bisa membayangkan detail-detail spesifik melalui tubuh mereka.
Semisal dari pada kita mengatakan mencintai ibu, coba gambarkan bagaimana kita menyukai dan merindukan cara ibu kita berbicara dan mengomel setiap pagi, mungkin ini lebih menarik. Atau kita bisa gambarkan aroma bawang yang menempel pada tubuh seusai memasak makan malam, sangat menarik bukan.
6. Revisi Puisi
Setelah selesai, coba baca ulang dan pikirkan bagaimana kita bisa membuatnya lebih baik lagi.
Buatlah bahasa yang abstrak menjadi lebih konkret. Bahasa abstrak seperti “harapan” dan “cinta” mungkin terdengar cantik, namun tidak menyampaikan banyak hal dibandingkan kata-kata yang bisa kita rasakan pada tubuh menggunakan pancaindra dan berpegangan pada topik.
Pastikan bahwa tiap baris puisi menyampaikan sesuatu mengenai tema terpilih dan tidak melenceng dari topik atau tema.
C. Contoh Puisi Akrostik
IQBAL
Ibarat angin menyejukkan hati
Qalbu yang penuh dengan fantasi gentir
Bahagia dengan keyakinan diri
Alam berdoa untuk kesucian insani
Laksana ikan berdzikir kepada ilahi robbi
Baca Juga: Diksi: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Pemilihan Diksi
D. Analisi Contoh
Dalam contoh puisi di atas kita dapat analisis bahwa puisi tersebut termasuk ke dalam puisi akrostik jenis larik. Yaitu dalam pemilihan diksi dengan menggunakan rima a-b-a-a-a. Puisi ini menggambarkan seseorang yang menceritakan kisah hidup yang yang penuh dengan kegundahan, dan memberikan nasihat akan kekuasaan Tuhan.
E. Kesimpulan
Puisi akrostik adalah puisi yang tersusun dari suatu kata yang dirangkai dalam awal kalimat pada tiap bait puisi. Dengan memiliki 6 jenis Puisi Akrostik: Akrostik (kata, bait, larik, double, terbalik dan tengah).
Cara membuat Puisi Akrostik yaitu; dengan menentukan kata yang akan dijadikan Akrostik. Kemudian susun kata-kata tersebut secara vertika, lalu isi baris tiap huruf yang telah telah tersusun dengan diksi yang tepat untuk mengembangkan kata yang memfokuskan panca indera sehingga terbentuk menjadi sebuah puisi. Dan terakhir, jangan lupa untuk selalu membaca ulang, agar bisa merevisi puisi tersebut menjadi lebih baik.
Penulis: Iqbal Mualana, Nengsih Suherman, Khuzaimah, Maghfur Eko Budiman
You must be logged in to post a comment.